Postingan

Night love

 Selang infus Seokjin sudah di cabut tetapi Seokjin masih harus beristirahat di rumah sakit sampai keadaannya benar-benar pulih. Sekarang Seokjin sudah bisa makan tetapi masih tak bisa menampung banyak makanan.  Namjoon duduk disamping kasur Seokjin sambil membaca buku favoritnya. Baju kaos rumahan dan celana bokser hitam khas ciri-ciri bapak-bapak rumahan pada umumnya membuat Seokjin tiba-tiba terkekeh melihat penampilan suaminya itu yang jauh dari kata wibawa saat ini. "Kamu kenapa tiba-tiba ketawa gitu, sayang? Ada yang lucu?" tanya Namjoon lalu menutup buku bacaannya. Seokjin menangkup sebelah pipi Namjoon lalu menggeleng kecil, "Nggak ada kok sayang" jawabnya. Hari sudah semakin gelap. Hani mungkin sudah sampai di perkemahannya sejak tadi. Seokjin menatap Namjoon lalu mengigit ujung bibirnya, "Namjoon..." panggilnya dan Namjoon mengangkat alisnya kemudian menggenggam tangan Seokjin yang menangkup pipinya, "Yes, tomato?" "Aku minta maaf....

Panik

Hani berlari masuk ke ruang inap papanya yant jatuh sakit itu. Dia berlari kencang dan berakhir mencengkram pakaian milik Namjoon dengan kencang sambil menangis histeris. Dokter bilang, Seokjin keracunan karbon monoksida secara tidak sadar mungkin menghirup nghirup sesutau zat yang tidak dia sadari berasal darimana. Bisa jadi bau gas dari kompornya ataupun bau mesin atau bahan bakar mobil dan sebagainya.  Seokjin hanya perlu istirahat selama beberapa hari sebelum diizinkan untuk pulang kembali ke rumah.  "Daddy kenapa nggak langsung telepon hani? Hani ngerasa bersalah sama papa karena Hani biasanya langsung pulang kerumah. Sekarang papa sakit, Hani takut dad!" Lirihnya sambil memeluk Namjoon disamping Seokjin yang masih terbaring lemas belum sadarkan diri. "Maafkan daddy sayang, Daddy juga panik setelah menerima kabar papa mu pingsan dirumah. Ini juga salah daddy, padahal Papa udah minta anter ke dokter tapi daddy sibuk sama kerjaan sampe biarin papa kamu sakit gini, Dad...

Pacaran itu apa?

 Seokjin duduk di pinggiran kasur milih Hani sambil meminum coklat panas yang sudah dia siapkan untuk Hani dan dirinya juga beberapa potong kukis. Hani bersandar di sandaran kasur sambil memegang gelas mug nya dengan kedua tangannya. Ponselnya sudah ia berikan kepada Seokjin agar Seokjin bisa membaca pesan yang dikirimkan dari Soobin kepadanya. Seokjin mengangguk lalu tersenyum, ia menaruh gelasnya di atas nakas lalu pergi mengelus rambut hani, "Hani suka nggak sama Soobin ini?" tanya Seokjin. Hani hanya mengangguk kecil, "Soobin kan temen hani, hani harus sayang sama dia, pa." Jawabnya kecil. "Hmmm.. okay papa paham. Tapi hani pernah merasa nggak sebel sama Soobin kalau Soobin deket sama orang lain selain hani?" tanya Seokjin lagi. Hani hanya menggeleng kecil, "Kenapa harus sebel pa? kan setiap orang harus berteman. Hani malah seneng kalau Soobin banyak temen, jadinya Hani juga temennya banyak" timpal nya. Ah, anaknya ini memang belum mengerti c...

Main kerumah

 "Silahkan masuk nak" ujar Seokjin saat Soobin datang dan berdiri didepan rumahnya.  "Soobin-ah! Selamat datang dirumahku!" Hani menyapa Soobin dari arah kamarnya sambil menggendong si Bulbul. Soobin melambaikan tangan lalu menaruh tas selempang besarnya yang didalamnya ada kucingnya si Buaya. "Halo om, nama aku Soobin. Aku temen sekolahnya Hani, dulu sempet sekelas waktu kelas 10 sekarang udah beda kelas. Izin main disini sama hani ya, om." ujar Soobin sambil salaman di tangannya Seokjin. Seokjin mengangguk kecil lalu terkekeh, "Jangan om dong, Papa aja. Semua temen hani boleh panggil saya papa. Salam kenal ya Soobin" Soobin mengulum senyumnya sambil menggaruk pipinya, "Uhmm.. eung iya om, eh maksudnya pa! terimakasih sudah izinkan soobin untuk main disini" Seokjin mengangguk kecil. "Papaaaaa, tadi cookies nya udah jadi belum? Hani mau pa" ujar Hani sambil menggenggam tangan papanya manja. Seokjin terbahak kecil lalu menyenti...

Marry me, tomato!

Gambar
 Namjoon masuk ke toko Seokjin sambil mengantongi kedua tangannya di saku celana. Sesuai janjinya dengan Seokjin, hari ini ia menjemput tomat kesayangannya itu dan Seokjin menyambutnya dengan pelukan serta sedikit kecupan seperti biasanya.  Baju yang dikirim oleh Namjoon siang tadi, merupakan baju jas formal berwarna pastel sesuai warna kesukaan Seokjin. Seokjin telah memakainya, sudah pula merias sedikit penampilannya sendiri hingga terlihat sangat sempurna. Namjoon pun terkesima, kali ini Seokjin-nya benar-benar lebih indah. jauh lebih indah daripada penampilan biasanya.  Namjoon menggandeng tangan Seokjin dan menyuruh Seokjin duduk di seat mobil disebelahnya. Kali ini, Namjoon membawa supir pribadinya. Namjoon duduk di samping Seokjin lalu ia menggenggam tangan Seokjin sambil sesekali ia kecup dinding tangan kekasihnya itu dengan lembut. Dan akhirnya pun mereka berangkat ke tempat yang sudah Namjoon persiapkan. -- Seokjin begitu terkesima dengan pemandangan indah di se...

Persidangan terakhir

 Seokjin menangis dalam diam saat satu persatu bukti dikeluarkan. Seluruh saksinya baik Yoongi, Hoseok, Hyejin yang dipanggil satu persatu untuk memberikan kesaksian selama persidangan membuat persidangan kembali menemukan titik terangnya.  Taehyung dan Jungkook saling membuang pandangan mereka. Insiden pengakuan Jungkook kemarin, membuat Taehyung benar-benar dilanda rasa hancur yang sangat tak terbendung. Ia tak lagi percaya kepada siapapun selain dirinya sendiri. Jungkook yang sedari tadi hanya bisa melamun pun tak menyimak seluruh rangkaian dari persidangan ini. Hingga pada saat keduanya dipanggil kembali untuk bersaksi didepan hakim, Jungkook menghela nafas panjangnya lalu ia menatap Seokjin dan Taehyung, "Yang mulia, seluruh bukti yang ada adalah benar. Tidak ada bantahan dari saya selaku pelaku utama dari peristiwa ini."  Mata Seokjin terbelalak kaget, menatap Jungkook dengan pandangan sangat terkejut, seluruh pengunjung dan lautan manusia itu dihebohkan dengan peng...

Pengakuan Jungkook

 Jungkook memeluk kedua lututnya di kamar nya. Lepas dia dibebaskan karena belum ada bukti untuk menahan dirinya, ia lebih banyak mengurung diri dikamar. Taehyung tak banyak mengobrol dengan dirinya. Jujur Taehyung masih syok, jika Jungkook terbukti bersalah atas tuduhan yang di layangkan Seokjin, dirinya benar-benar tak lagi bisa hidup di dunia.  Sudah ditinggal orang yang ia cintai, sekarang ditipu pula oleh orang yang membuat ia bisa kembali merasakan cinta. "Kita harus ngobrol, Taehyung" Jungkook membuka suara saat Taehyung masih bergelut dengan pikirannya. Taehyung memang tidak sedang marah, tapi ia hanya enggan untuk mengobrol bersama Jungkook, untuk saat ini. "Bisa lain kali saja? Aku bener-bener capek, jungkook" jawab Taehyung. "Aku terpaksa ngelakuin ini, karena bunda kamu yang suruh" Jungkook membuka suara. Taehyung melirik Jungkook, "Maksud kamu?" Tangan Jungkook bergetar hebat, "Seokjin jujur. Aku yang bohong. Ini semua karena ib...