Marry me, tomato!

 Namjoon masuk ke toko Seokjin sambil mengantongi kedua tangannya di saku celana. Sesuai janjinya dengan Seokjin, hari ini ia menjemput tomat kesayangannya itu dan Seokjin menyambutnya dengan pelukan serta sedikit kecupan seperti biasanya. 

Baju yang dikirim oleh Namjoon siang tadi, merupakan baju jas formal berwarna pastel sesuai warna kesukaan Seokjin. Seokjin telah memakainya, sudah pula merias sedikit penampilannya sendiri hingga terlihat sangat sempurna. Namjoon pun terkesima, kali ini Seokjin-nya benar-benar lebih indah. jauh lebih indah daripada penampilan biasanya. 

Namjoon menggandeng tangan Seokjin dan menyuruh Seokjin duduk di seat mobil disebelahnya. Kali ini, Namjoon membawa supir pribadinya. Namjoon duduk di samping Seokjin lalu ia menggenggam tangan Seokjin sambil sesekali ia kecup dinding tangan kekasihnya itu dengan lembut. Dan akhirnya pun mereka berangkat ke tempat yang sudah Namjoon persiapkan.


--

Seokjin begitu terkesima dengan pemandangan indah di sekitar pantai yang sudah Namjoon set dengan se romantis mungkin. setting meja di tengah pasir dengan suara ombak yang khas juga cahaya remang dari beberapa lilin yang menyala membuat suasana disana tampak begitu hangat. Belum lagi Namjoon menyewa pemain biola profesional sebagai tambahan musik klasik romantis bagi dinner nya kali ini bersama Seokjin.

kurang lebih seperti ini suasana dinner romance nya namjin

Namjoon menarik kursi untuk Seokjin duduk dan Seokjin pun duduk dengan senyumannya yang tak bisa ia bendung. Sambil menatap air laut di pesisir pantai, dirinya mengulum senyumnya. Seokjin menatap Namjoon yang sudah duduk di sebelahnya, "Sayang, ini bagus sekali. Aku suka, aku bahagia. Aku merasa menjadi manusia paling bahagia hari ini! Terimakasih!" ucap Seokjin. Namjoon terbahak kecil lalu mengusap pipi Seokjin dengan ibu jarinya,

"Sama-sama sayang, you deserve it! Butuh waktu hampir dua bulan untukku mengosongkan pantai ini, dan menyewanya hanya dalam satu hari untuk hari spesial ini. Dua bulan waktu yang sangat amat aku nanti hanya untuk melamarmu, disini" ujar Namjoon.

Namjoon mengeluarkan kotak cincin yang bentuknya sangat unik dan mungkin di kustom hanya untuk Seokjin, Dengan bentuknya yang unik seperti kerang dan cincin mutiara di dalamnya dengan ukiran nama Seokjin di cincinnya. 

"Namjoon...." Lirih Seokjin sambil menutup mulutnya terkejut dengan apa yang Namjoon keluarkan.

Namjoon tersenyum lalu menatap mata Seokjin, "Seokjin-ah, ini mungkin bukan yang pertama kalinya dalam hidupku, Aku pernah gagal sekali tapi aku tidak pernah bisa membayangkan jika aku harus gagal denganmu dan mengulangi kembali kesalahanku dimasa lalu.

Aku bukan pria yang baik, bukan juga pangeran yang selalu dispesialkan seumur hidup. Kamu memberikan aku sebuah jalan hidup baru yang selama ini selalu aku tutup karena penyesalan masa lalu, Kamu yang selalu ada disaat aku merasa jatuh, kamu yang selalu ada untuk hani, membuat aku merasa bahwa aku amat sangat jatuh cinta dengan sosok hebat yang sudah banyak berjuang untuk dirinya sendiri, dan orang lain.

Kim Seokjin, aku mencintaimu sepenuh hatiku. Aku ingin kamu hidup dan selalu menggandeng tangan ini selamanya, sampai kita ditakdirkan dipisahkan oleh dunia dan dipertemukan kembali di akhirat, kamulah orang yang selalu aku doakan kehadirannya untuk selalu ada di sampingku. 

Marry me, Kim Seokjin. Dan hiduplah bahagia bersamaku dan Hani dalam suka maupun duka"

Seokjin terharu dengan perkataan Namjoon dan meneteskan airmatanya sambil mengangguk mengiyakan ajakan Namjoon untuk menikah. Namjoon tersenyum lega dan memakaikan cincinnya pada jari manis Seokjin lalu memeluk Seokjin dan mencium Seokjin dengan perasaan lega.

"Thankyou tomato, i promise we will be happy forever together. Aku janji akan selalu menjadi Namjoon yang selalu kamu ekspetasikan. Aku mencintaimu, Seokjin." Namjoon memeluk Seokjin sambil meneteskan air mata bahagianya dan Seokjin mengangguk mengiyakan.

"Aku juga mencintai kamu, Namjoon. Terimakasih sudah mempercayai aku untuk menjadi bagian dari kasihmu yang pernah hilang. Aku janji akan selalu menjadi Seokjin yang kamu ekspetasikan sama seperti apa yang aku bayangkan tentang kamu. Aku janji akan selalu menyayangi Hani seperti anakku sendiri, aku janji akan terus menjaga perasaan ini untuk tumbuh terus setiap harinya tanpa henti. Aku sayang kamu, Namjoon. Sangat sayang" 

Seokjin menangkup pipi Namjoon dan mencium Namjoon sambil menyalurkan perasaannya kepada Namjoon. 

Malam itu keduanya dipenuhi air mata haru dan tawa hangat. Sebentar lagi, Hani akan mempunyai dreams family yang ia impikan dan keluarga ini akan terus bahagia hingga akhir waktu.

Tak lama setelah itu, Namjoon dan Seokjin pun menyiapkan pernikahan mereka. Seokjin sudah mulai memindahkan barang-barangnya kerumah Namjoon, mulai mengosongkan rumahnya dan menjualnya karena tak ditempati lagi. Hani sangat bahagia papa nya akhirnya tinggal bersamanya, setiap harinya ia selalu memeluk Seokjin dengan perasaan bahagia yang tak terbendung.

"Papa..." panggil hani sambil mengadah kearah Seokjin yang tengah menyiram tanaman. "Mm? Kenapa sayang?" tanya Seokjin.

"Aku pernah kehilangan sosok mama dan nggak tahu gimana rasanya kasih sayang orang tua yang lengkap. Tapi sekarang Papa ada disini, aku nggak mau merasakan kehilangan lagi. Aku sayang papa, terimakasih papa karena mau menjadi papa ku yang hebat. Hani sayang papa" ujarnya lalu memeluk Seokjin.

Seokjin tersenyum dan mengusap punggung Hani sambil memejamkan matanya, "Sama-sama anakku sayang. I Love you, my pumpkin. Forever" ujarnya.



Sampai dimana batas hidup seorang manusia yang ada dimuka bumi ini, Namjoon akan selalu mencintai Seokjin dan sebaliknya. Karena mencinta, kini adalah salah satu kebiasaan baru yang tak akan pernah mereka hentikan. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hani

Pengakuan Jungkook

First meet