First meet
"Daddy!" ucap riang sang gadis kecil saat Namjoon masuk ke pintu toko boneka itu. Seokjin sengaja menutup tokonya lebih cepat dan memulangkan karyawannya terlebih dahulu. Ia berdiri dibelakang mesin kasir hanya tersenyum kecil melihat Hani yang berlari antusias dan langsung meminta gendongan kepada sang ayah. "Good to see you in here, darling. Sudah merasa enak?" tanya Namjoon sambil menggesekkan hidungnya ke hidung Hani.
Hani mengangguk kecil, "Feel better because Paman Seokjin!" jawabnya. Namjoon mengalihkan pandangannya pada Seokjin yang juga langsung menatap sang menteri perikanan itu. "Good evening, Seokjin. Maaf sudah merepotkan" sapa Namjoon.
Seokjin terbahak, "Sir, daripada memilih kata maaf untuk sebuah sapaan, aku lebih suka ucapan terimakasih. Maaf itu kata-kata bagi orang yang menyesal, tapi Terimakasih adalah kata-kata bagi orang yang bersyukur"
Namjoon menggaruk pipinya, tengsin. "Baiklah, Terimakasih Seokjin" balasnya, Seokjin mengangguk lalu tersenyum manis, "Youre welcome, Namjoon" ucapnya.
Hani turun dari gendongan Namjoon lalu memperlihatkan boneka panda yang Seokjin beri untuknya kepada Namjoon dengan raut wajah sumringah. "Daddy look, a new panda! Paman Seokjin give me! He so nice, i think im gonna love him!" ucap Hani yang membuat wajah serta telinga Seokjin memerah seutuhnya. Seokjin menghampiri hani lalu mencubit pipi gadis kecil itu dengan gemas, "Jangan berlebihan, aku punya banyak boneka panda disini kalau kamu bisa lihat!" kata Seokjin sambil menunjuk ke beberapa display boneka.
"Tapi yang ini spesial!" ucap Hani tak mau kalah.
"Uhm, because i give you. Kamu tidak perlu membayar seperti yang kemarin-kemarin!" timpal Seokjin.
Seokjin lalu berjalan ke arah Namjoon lalu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Namjoon, "Hi, Aku Kim Seokjin. Umurku 30 tahun. Senang bisa bertemu langsung denganmu, pak menteri" ucapnya. Namjoon tersenyum dan menjabat balik tangan Seokjin.
oh, their first physical touch. Namjoon mungkin tidak keberatan dengan hal ini tapi berbeda dengan Seokjin yang langsung dibuat terkejut dengan tangan Namjoon yang menjabat tangannya. Begitu besar dan hangat.
"Nice to meet you, Seokjin. Aku Kim Namjoon"
Kalau tak ingat disitu ada Hani, Mungkin Seokjin akan meminta Namjoon untuk memeluknya. Persetan dengan pertemuan pertama but, man.. Orang seperti Namjoon tidak bisa diacuhkan begitu saja, Seokjin sangat menyukai segala detail dari Kim Namjoon, mulai dari fisik, ilmu, jabatan, wanginya, dan mungkin... ah sudahlah.
"Daddy, Paman Seokjin berjanji akan memasak untuk makan malam kita, Sejujurnya aku sangat menanti ini karena aku bosan dengan makanan yang disajikan dirumah. selalu monoton dan rasanya lambat laun menjadi hambar. Bolehkan paman Seokjin kita undang kerumah?" celetuk Hani yang membuat Namjoon juga Seokjin terbelalak kaget.
Karena seingat Seokjin, dia tidak pernah berkata seperti itu. Ya karena tentu saja, Hani dan Ibunya sudah bersekongkol untuk hal ini. Namjoon menatap Seokjin, "Is it real, Seokjin? Kamu bisa masak?" tanya Namjoon.
Seokjin mengangguk canggung, "Uhm, aku sudah lama tinggal sendiri jadi kurasa kemampuan memasakku cukup baik, tapi soal perkataan hani barusan, aku tida--"
"Paman! Hani ingin makan baby potato dan Ayam kimchi! Don't forget fruit soup for dessert!"
Seokjin mematung. Namjoon mengusap rambut anaknya, "Sayang, tapi di rumah tidak ada stok makanan yang seperti itu. Lain kali saja ya?" ucap Namjoon dan Seokjin menghirup nafas dengan lega. Hani langsung memasang muka cemberut,
"yah, it's oke. Lagipula aku memang tidak pernah merasakan makan malam bertiga, selalu berdua bersama daddy, sampai sekarang." lirihnya.
Seokjin memandang wajah hani yang bersedih, perasaannya tak tega. Ia lalu menepuk pundak Namjoon lalu mengangguk kecil, "Kita bisa berbelanja di supermarket dekat sini, kalau kamu tidak keberatan, Namjoon" ucap Seokjin.
"But you..."
"Its oke, aku tidak tega melihat Hani bersedih seperti itu. Kalau begitu tunggu sebentar ya, aku ambil tas ku dulu lalu kita berangkat bersama" Seokjin bergegas menuju ke ruang kerjanya untuk mengambil tas nya dan balik lagi kepada Namjoon juga Hani yang ada didepan.
"Lets go pumpkin!" ujar Seokjin kepada Hani. Hani mengangguk antusias lalu menggenggam tangan Seokjin dan Namjoon bersamaan, "Um! Lets go!" jawabnya. dan Namjoon hanya bisa terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.
"Mommy yang jauh dari genggaman hani, terimakasih karena sudah membantu Hani mencari keluarga baru. Aku sayang mommy" Ucap Hani dalam hati sambil menatap Seokjin yang tengah mengenggam tangannya.
Komentar
Posting Komentar