Panik

Hani berlari masuk ke ruang inap papanya yant jatuh sakit itu. Dia berlari kencang dan berakhir mencengkram pakaian milik Namjoon dengan kencang sambil menangis histeris. Dokter bilang, Seokjin keracunan karbon monoksida secara tidak sadar mungkin menghirup nghirup sesutau zat yang tidak dia sadari berasal darimana. Bisa jadi bau gas dari kompornya ataupun bau mesin atau bahan bakar mobil dan sebagainya. 

Seokjin hanya perlu istirahat selama beberapa hari sebelum diizinkan untuk pulang kembali ke rumah. 

"Daddy kenapa nggak langsung telepon hani? Hani ngerasa bersalah sama papa karena Hani biasanya langsung pulang kerumah. Sekarang papa sakit, Hani takut dad!" Lirihnya sambil memeluk Namjoon disamping Seokjin yang masih terbaring lemas belum sadarkan diri.

"Maafkan daddy sayang, Daddy juga panik setelah menerima kabar papa mu pingsan dirumah. Ini juga salah daddy, padahal Papa udah minta anter ke dokter tapi daddy sibuk sama kerjaan sampe biarin papa kamu sakit gini, Daddy minta maaf" katanya sambil memeluk Hani.

Hani menggeleng kecil sambil terus menangis, tangis nya makin kencang, "Kalau papa pergi gimana? Hani nggak mau papa pergi! Hani masih ingin sama papa, Hani pernah kehilangan sosok ibu, sekarang Hani nggak mau kehilangan lagi sosok yang Hani sayang dad! Daddy paham gak sih? Hani takut!" ujarnya kembali sambil menatap Namjoon dengan mata yang bergetar ketakutan.

"Hani.. Sayang--"

"Kalau papa pergi pokoknya hani mau ikut sama papa! Nggak akan aku biarin pap---"

"Kim Hani jaga mulut kamu!" 

Namjoon membentak tegas Hani lalu menatap Hani dengan tatapan serius. "Gak ada yang pergi dari sini! Kamu, papa kamu, nggak akan kemana-mana! Papa kamu cuma butuh istirahat, dia gak akan kemana-mana, paham?" lantang Namjoon sambil memegang kedua pundak Hani.

Hani pun melemas lalu menatap Daddynya sambil mengangguk kecil, "Hani takut, dad. Sangat takut" ujarnya kecil. Namjoon menghela nafasnya lalu mengusap rambut Hani dan memeluknya untuk menenangkannya.

"Its oke sayang, Papa will be better soon"

Seokjin mengernyitkan dahinya lalu melirik ke sampingnya, "Pum...pkin..." lirihnya dengan satu tangannya yang terulur ingin menggapai Hani.

"Papa!" Hani langsung beranjak dan langsung memeluk Papanya sambil menangis. "Its oke sayang, papa here. cup cup, jangan nangis" Seokjin mengusap punggung hani dengan sebelah tangannya yang tidak di infus lalu Namjoon menatap Seokjin dan membuang nafasnya lega.

"Kamu, bikin panik semua orang, tomato" ucap Namjoon lalu tersenyum dan mengecup dahi Seokjin. Seokjin terkekeh semampunya lalu menatap Namjoon, "Sorry, husband. And Thankyou" ujarnya kecil.

"Papa, nggak akan kemana-mana kan?" Hani menggenggam tangan Seokjin dan enggan melepasnya. Seokjin menggeleng kecil, "Ngga sayang, Papa disini sama Hani, sama Daddy" jawabnya.

"Hani takut, pa. Jangan sakit lagi"

"Iya sayang, maafin papa ya bikin panik kamu"

Hani mengangguk lalu mengecup pipi papanya dan menyandarkan pipinya di telapak tangan Seokjin, "Aku sayang papa, lebih dari siapapun. Papa ngerti kan?"

Seokjin mengangguk, "Papa juga sayaaang banget sama hani"

Dan akhirnya Hani pun bisa bernafas lega karena papanya tidak kenapa-napa. 












Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hani

Pengakuan Jungkook

First meet