Pengakuan Jungkook
Jungkook memeluk kedua lututnya di kamar nya. Lepas dia dibebaskan karena belum ada bukti untuk menahan dirinya, ia lebih banyak mengurung diri dikamar. Taehyung tak banyak mengobrol dengan dirinya. Jujur Taehyung masih syok, jika Jungkook terbukti bersalah atas tuduhan yang di layangkan Seokjin, dirinya benar-benar tak lagi bisa hidup di dunia.
Sudah ditinggal orang yang ia cintai, sekarang ditipu pula oleh orang yang membuat ia bisa kembali merasakan cinta.
"Kita harus ngobrol, Taehyung" Jungkook membuka suara saat Taehyung masih bergelut dengan pikirannya. Taehyung memang tidak sedang marah, tapi ia hanya enggan untuk mengobrol bersama Jungkook, untuk saat ini.
"Bisa lain kali saja? Aku bener-bener capek, jungkook" jawab Taehyung.
"Aku terpaksa ngelakuin ini, karena bunda kamu yang suruh" Jungkook membuka suara.
Taehyung melirik Jungkook, "Maksud kamu?"
Tangan Jungkook bergetar hebat, "Seokjin jujur. Aku yang bohong. Ini semua karena ibu kamu yang suruh"
Taehyung mengerjap, dia mendecak kesal lalu mencengkram tangan Jungkook dengan kencang sampai Jungkook kesakitan, "Apa maksud kamu? Kenapa kamu bawa-bawa bunda, hah?"
Air mata Jungkook keluar sambil merintih kesakitan, "Taehyung lepasin aku dulu"
"Kamu diginiin doang udah sakit, kook. Gimana Seokjin waktu itu? Dia hampir mati! Gara-gara kamu!" Taehyung berteriak lalu menampar pipi Jungkook dan kembali mencengkram tangan Jungkook.
"Aku minta maaf Taehyung! Bunda kamu yang gak suka sama Seokjin! Aku awalnya cuma disuruh untuk jauhin kamu sama Seokjin. Bunda kamu dalangnya, aku disini juga korban!" ucap Jungkook dengan lirih.
Taehyung mengusap air mukanya, frustasi. "Bangsat! Terus tuduhan-tuduhan kamu itu berarti bohong juga? Seokjin gak pernah tidur sama om-om?"
Jungkook mengangguk kecil lalu menutup matanya. Taehyung tak kuasa menahan amarah nya lalu menjambak rambut Jungkook dan mencengkram kasar pipi Jungkook, "Lo apain dia, Jeon Jungkook? Lo apain sampai Seokjin putusin gue? Jawab sialan!"
Jungkook hanya menggeleng, "Aku gak tahu, tae. yang tahu bunda kamu. Aku memang dalang dari pengereyokan Seokjin, tapi aku gak tahu apa yang bunda kamu lakuin ke Seokjin sampe Seokjin putusin kamu 10 tahun yang lalu". Air mata Jungkook menetes begitu pula dengan darah segar yang keluar dari hidungnya tapi Taehyung tak peduli.
"Kenapa? Kenapa kamu tega? Apa salah aku, Jungkook?"
"Aku minta maaf Taehyung, Aku minta maaf"
Taehyung mendorong tubuh Jungkook sampai punggung Jungkook menabrak sandaran kasur yang terbuat dari kayu, Sakit, Ngilu, Jungkook merasakan semua itu. Taehyung benar-benar dipenuhi amarah malam itu. Dirinya benar-benar tak bisa membendung rasa kecewanya, pada Jungkook, pada Ibunya, juga pada dirinya sendiri.
"Aku ga mau liat kamu hari ini, Jungkook. Aku muak" Taehyung berjalan keluar dari kamarnya dan membanting pintu kamar itu dengan kencang sampai Jungkook sedikit tersentak. Baik Jungkook maupun Taehyung sama-sama menangis histeris malam ini. Dua-duanya sama-sama menyesali perbuatan yang mereka buat, namun sayangnya Seokjin tak akan mudah untuk memaafkan dirinya.
Taehyung paham, Seokjin kini membenci dirinya. Ini semua ulah dirinya. Taehyung menyesal, sungguh sangat menyesal. Ia mulai berandai-andai. Andai dirinya tidak langsung menerima keputusan Seokjin hari itu, Andai ia menanyakan kenapa Seokjin mengakhiri hubungan dengannya, Andai dia bisa menahan Seokjin dihari itu, mungkin Taehyung masih bisa melihat Seokjin tersenyum untuk dirinya.
"Aku minta maaf Seokjin, Sungguh.. Aku minta maaf" gumam Taehyung lalu meremas rambutnya frustasi
Komentar
Posting Komentar